Senin, 27 April 2020

Pengertian E-Learning Dan Keuntungannya Yang Didapatkan

Posted on



Berikut ini pengertian e-learning dan keuntungannya yang didapatkan. Istilah e-learning saat ini mungkin masih terasa asing bagi kalian, terutama bagi kalian yang baru mengenal dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi. Lalu jika ingin memahami mengenai apa yang dimaksud e-learning, berikut di bawah ini kami berikan penjelasannya.

A. Penjelasan e-learning
Electronic Learning atau dikenal dengan sebutan e-learning adalah cara dalam belajar mengajar dengan menggunakan media elektronik, khususnya menggunakan jaringan Internet sebagai sarana pembelajarannya. Atau e-learning yaitu suatu metode belajar mengajar, yang dimana melibatkan alat-alat elektronik sebagai media perantaranya (komputer, laptop dll.). Yang termasuk kedalam e-learning misalnya seperti proses belajar mengajar berbasis web atau berbasis online.

Arti e-learning secara luas yaitu mencangkup proses pembelajaran yang dilakukan dengan media elektronik seperti menggunakan internet, baik itu secara formal maupun secara informal. E-learning secara formal seperti pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dll. yang sudah disusun dan diatur berdasarkan jadwal yang telah disepakati oleh pihak yang ada kaitannya dengan E-learning. Selain itu e-learning juga dapat dilakukan secara informal dengan interaksi yang sederhana seperti melalui web pribadi, mailinglist dll. Pembelajaran menggunakan e-learning saat ini sudah banyak digunakan oleh sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia maupun di negara-negara lain.

Tujuan dari e-learning salah satunya supaya materi pembelajaran dapat digunakan dan dipelajari oleh seluruh pihak yang membutuhkannya karena dengan e-learning akan mempermudah dalam mengaksesnya dan proses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama ada koneksi internet.


Dapat disimpulkan karakteristik dari e-learning diantaranya seperti memanfaatkan jasa teknologi elektronik, memanfaatkan fungsi dari komputer dan menggunakan bahan-bahan ajaran yang sifatnya mandiri.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat sehingga mendorong berbagai macam lembaga untuk memanfaatkan sistem e-learning khususnya lembaga yang bergerak di dunia pendidikan dengan maksud untuk meningkatkan efektifitas belajar mengajar. Melalui e-learning materi-materi pembelajaran dapat diakses kapanpun dan dimanapun selama ada koneksi internet dan juga materi-materi dapat diperkaya dengan berbagai macam sumber pembelajaran.

Perkembangan e-learning saat ini dapat dikatakan tergolong masih baru dan penerapan dari e-learningpun bervariasi, berdasarkan hasil pengamatan dari berbagai sistem pembelajaran berbasis web yang tersebar di internet saat ini dapat ditemukan e-learning dari yang sederhana hingga yang kompleks atau terpadu yang biasanya berupa portal e-learning yang isinya berbagai macam objek pembelajaran yang dilengkapi dengan multimedia serta dipadukan dengan sistem informasi komunikasi, evaluasi, akademik dan diskusi.

B. Kelebihan dan kekurangan e-learning
Pertama-tama kita bahas dulu apa kelebihan dari e-learning, yang diantaranya sebagai berikut ini:
  • Adanya fasilitas yang disebut dengan e-moderating yang dimana pengajar dan siswa dapat saling berkomunikasi dengan mudah dan cepat.
  • Bahan-bahan pembelajaran dapat di review kapanpun dan dimanapun selama ada koneksi internet untuk mengaksesnya.
  • Adanya bahan pembelajaran yang terstruktur dan terjadwal dengan baik melalui internet serta dapat diakses kapanpun jika diperlukan.
  • Dapat berdiskusi kapanpun melalui portal atau forum di internet antara pengajar dan siswa.
  • Siswa dapat menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
Adapun kekurangan dari e-learning, yang diantaranya sebagai berikut ini:
  • Interaksi secara langsung antara pengajar dan siswa akan berkurang.
  • Proses pembelajaran akan cenderung mengarah kepada pelatihan bukan mengarah pada pendidikan.
  • Akan mengabaikan aspek akademik atau sosial dan sebaliknya dapat mendorong aspek komersial.
  • Dan siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mengalami kegagalan.
C. Komponen-komponen yang membentuk e-learning
a. Infrastruktur e-learning
Komponen ini dapat berupa komputer atau PC, jaringan komputer, internet, multimedia dll.
b. Sistem dan Aplikasi e-learning
Merupakan komponen yang men-virtualisasikan proses pembelajaran.
c. Konten e-learning
Konten atau bahan pembelajaran dapat berbentuk multimedia based content (konten yang bentuknya multimedia interaktif) atau dapat juga berupa text based content (konten yang bentuknya seperti buku mata pelajaran/buku elektronik).
d. Aktor e-learning
Yaitu berupa pengajar dan siswa yang menggunakan e-learning.

D. Keuntungan e-learning
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya metode e-learning dapat diterapkan di sekolah dan perguruan tinggi manapun. E-lerning sudah banyak dirasakan manfaatnya dan e-learning juga bermanfaat untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Beberapa manfaat e-learning dapat dijelaskan seperti uraian di bawah ini:

a. Dengan menggunakan metode e-learning dapat menghemat waktu proses pembelajaran.
Jadi siswa dapat mengurangi mencatat materi pelajaran yang diberikan oleh pengajar, seperti materi pelajaran yang ditulis pada papan tulis. Siswa dapat mencopy materi pelajaran yang pengajar berikan melalui web-nya, atau bisa juga pengajar dapat memberikan materi pelajaran melalui e-mail sehingga tugas pengajarpun menjadi lebih ringan karena tidak perlu menuliskan materinya di papan tulis.

b. Dengan menggunakan metode e-learning proses pembelajaran membuat siswa menjadi aktif.
Siswa akan menjadi aktif untuk mencari sendiri materi pelajaran yang dia butuhkan, dan mengerjakan tugaspun akan terasa lebih mudah karena menggunakan internet terutama tugas seperi menyusun makalah.

c. Dengan menggunakan e-learning proses pembelajaran dapat hemat biaya.
Jadi siswa tidak perlu diharuskan selalu menggunakan buku pelajaran, karena materi pelajaran dapat diperoleh dengan buku elektronik yang sudah disediakan oleh pengajar. Sehingga siswa dapat mengurangi berat beban tas sekolahnya dan hemat ruang, hanya cukup membuka laptop atau gadget lainnya untuk membaca materi pelajaran dan pengajarpun hanya perlu membawa laptop untuk memberikan pelajaran di kelas.

d. Dengan menggunakan metode e-learning proses pembelajaran akan terasa menyenangkan.
Siswa tidak akan merasa jenuh karena selalu belajar di kelas dan selalu duduk di bangku, karena proses pembelajaran dapat di selingi dengan menonton video atau film yang mendidik dan tetap dalam ruang lingkup tema materi pelajaran. Sehingga penerimaan materi pelajaran akan lebih mudah, siswa akan merasa senang dalam belajar dan pengajarpun akan semakin mudah untuk memberikan materi pelajaran.

Itulah tulisan tentang pengertian e-learning dan apa saja keuntungan jika menggunakannya. Bagaimana apakah kamu sudah memahaminya? Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan mohon maaf jika ada kata-kata yang salah, terimakasih…


Sumber dari halaman http://www.pengertianku.net




Sabtu, 18 April 2020

WhatsApp Bisa Tampung Lebih Dari 4 Orang Dalam Grup Video Call





WhatsApp Bisa Tampung Lebih Dari 4 Orang Dalam Grup Video Call

By Fahmi Bagas, Sabtu, 18 April 2020 | 12:23 WIB
Ilustrasi WhatsApp Group Video Calls
WhatsAppIlustrasi WhatsApp Group Video Calls
Nextren.com - Penggunaan fitur video call atau face-time saat ini memang menjadi salah satu layanan yang mengalami peningkatan pesat.
Hal ini terjadi karena akibat dari pemberlakuan kebijakan karantina bagi para warga di beberapa negara.
Beberapa aplikasi telekonferesni seperti Zoom, Skype, dan Google Meet juga sudah mengakui bahwa ada peningkatan jumlah pengguna.
Ternyata tak hanya ketiga aplikasi tersebut saja, aplikasi berbagi pesan yang memiliki fitur face time juga merasakan hal yang sama.
Ya, diketahui bahwa aplikasi berbagi pesan seperti Line, Telegram, Google Duo ataupun WhatsApp adalah deretan aplikasi yang memiliki fitur tersebut.
Namun, kendala yang dihadirkan oleh aplikasi tersebut adalah jumlah peserta dalam melakukan video call.
Mengutip dari GSMArena, beberapa waktu lalu, Google telah meningkatkan kemampuan Duo untuk bisa menampung jumlah peserta lebih banyak 50%.
Dengan adanya langkah tersebut, nampaknya menjadi sebuah dorongan terhadap WhatsApp untuk melakukan hal serupa.
Ada sebuah laporan yang menemukan sejumlah kode yang terlihat melalui investigasi mendalam pada rilis beta terbaru dari aplikasi WhatsApp.
Kembali melansir dari GSMArena, aplikasi berbagi pesan tersebut sepertinya sedang mempersiapkan untuk meningkatkan jumlah maksimum pada proses panggilan telepon ataupun video call.
Seperti yang kita tahu bahwa layanan video call group di aplikasi WhatsAppsaat ini baru bisa menampung sekitar 4 orang dalam sekali panggilan.
Jumlah tersebut memang menjadi sesuatu yang paling kecil jika dibandingkan dengan pesaingnya.
Kemungkinan besar pembaruan pada aplikasi WhatsApp akan terjadi dalam waktu dekat.
Melihat kondisi pandemi COVID-19 hingga saat ini masih menyebar di hampir seluruh negara dunia.
Jika memang benar, spekulasi yang berkembang saat ini terkait pembaruan WhatsApp tersebut mengatakan kalau grup video call di aplikasi tersebut akan bisa menampung setidaknya 6 orang.
Setelah kabar ini memang benar-benar terjadi, maka untuk kalian pengguna WhatsApp disarankan untuk selalu memantau pembaruan aplikasi melalui Google Play Store.
Ya, itu semua dilakukan karena saat ini WhatsApp menjadi aplikasi berbagi pesan yang paling banyak digunakan oleh warga dunia.
Beberapa waktu lalu tercatat kalau WhatsApp memiliki jumlah pengguna yang mencapai angka 1,5 miliar orang.

Dikutip dari halaman Nextren.com

Jumat, 10 April 2020

BSNP Ubah Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional

Jakarta (ANTARA) – Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengubah prosedur operasional standar ujian nasional 2020.

Ketua BSNP Dr Abdul Mu’ti MEd mengatakan bahwa Peraturan BSNP Nomor 0051/P/BSNP/XI/ 2019 tentang Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional 2019/2020 tidak berlaku lagi dan sebagai gantinya BSNP menerbitkan Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional yang baru.

“Perubahan ini dilakukan karena adanya perubahan nomenklatur di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, perubahan itu juga dilakukan sehubungan dengan penerbitan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 43 tahun 2019 tentang penyelenggaraan ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan ujian nasional.

“Ada beberapa perbedaan antara POS UN sebelumnya dengan yang baru, namun lebih banyak terjadi karena perubahan nomenklatur di Kemendikbud,” katanya menggunakan singkatan dari prosedur operasional standar ujian nasional.

Abdul menjelaskan pula bahwa ujian akan dilaksanakan menggunakan komputer ataupun kertas pensil dengan ketentuan sekolah yang akan menyelenggarakan ujian nasional berbasis kertas pensil harus meminta persetujuan dari BSNP terlebih dahulu.

“Berdasarkan evaluasi kami, memang UNBK (ujian nasional berbasis komputer) memberikan akurasi yang lebih baik dan juga dalam pelaksanaannya lebih efesien,” katanya.

Ia mengatakan bahwa BSNP tidak lagi menerbitkan prosedur operasional standar Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) karena mulai tahun ini pelaksanaan USBN diserahkan ke sekolah.

Disalin dari Antaranews.com

USBN Diganti US Mulai 2020, Sekolah Bikin Soal Sendiri

Jakarta – Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengatakan Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) diganti mulai 2020. Ketua BSNP Abdul Mu’ti mengatakan nantinya yang berlaku adalah ujian sekolah (US).

“(Tahun) 2020 ini tidak ada lagi USBN dan karena itu, maka BSNP tidak menerbitkan POS USBN dan yang berlaku nanti adalah ujian sekolah,” kata Abdul Mu’ti di kantor BSNP, Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).

Lebih lanjut, anggota BSNP Suyanto juga menegaskan USBN sudah ditiadakan. Dia mengatakan seluruh sekolah harus membuat soal ujian masing-masing.

“USBN sudah tidak ada karena begitu saya upload di Facebook saya, banyak yang bertanya ‘apa gantinya?’. Karena itu tolong ikut sosialisasikan bahwa sekolah itu harus bikin sendiri-sendiri gitu ya, karena USBN itu sudah nggak ada dan di daerah masih nunggu-nunggu. Nunggu-nunggu barang yang sudah tidak ada,” kata Suyanto.

Selain itu, BSNP mengeluarkan POS UN baru yang tertuang dalam Peraturan BSNP Nomor 0053/P/BSNP/I/2020. Menurut Abdul, POS UN yang baru tidak begitu memiliki perubahan yang signifikan.

“Ya saya kira sebenarnya perubahan yang mendasar itu lebih banyak terkait dengan perubahan nomenklatur di Kemendikbud. Kalau secara substantif penyelenggaraan ujian 2020 ini dengan POS yang baru tidak ada perubahan yang sangat mendasar dengan sebelumnya,” jelas Abdul.

“Misalnya untuk moda ujian nasional tetap saja kita menggunakan seperti tahun sebelumnya UN berbasis komputer dan berbasis kertas dan pensil,” sambung Abdul.

Sumber: Detik.com

OPTIKA 20 | OLIMPIADE MATEMATIKA

OPTIKA 20 | OLIMPIADE MATEMATIKA Olimpiade Matematika tingkat Madrasah dan Sekolah Islam se-Indonesia. Kegiatan awal tahun 2021 ini ...